Senin, 19 Desember 2011

hAL YANG Perlu Diperhatikan dalam Menulis

 Penggunaan Preposisi


a.    Defenisi Preposisi
    Preposisi berasal dari kata particle (bahasa Inggris). Kata preposisi sepadan dengan kata harf  atau adat dalam bahasa Arab, yang termasuk salah satu jenis kata dari tiga jenis kata, yaitu (1) verba, (2) nomina, dan (3) preposisi. Dalam ilmu bahasa, menurut Kridalaksana (1984: 732) bahwa preposisi merupakan suatu kata yang biasanya tidak dapat diderivasikan atau diinfleksikan, yang mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal,
termasuk di dalamnya kata sandang, preposisi, konjungsi, dan interjeksi.  Definisi lain menyatakan bahwa preposisi adalah setiap kata yang tidak mempunyai makna kecuali disertai dengan kata lainnya (Pateda, 1998: 80). Selain itu, preposisi adalah kata yang bermakna apabila beriringan dengan kata yang lainnya (Chaer,  1993: 9).   Moeliono (1993: 230) berpendapat bahwa preposisi atau kata depan adalah kata yang bertugas sebagai unsur pembentuk frasa preposisional. Preposisi berada di bagian awal frasa atau unsur yang mengikutinya dapat berupa nomina, verba, dan adjektiva. Kridalaksana (1984: 95) mengatakan bahwa preposisi adalah sebagai kategori yang terletak di depan kategori lain (terutama nomina) sehingga terbentuk eksosentrik direktif.
    Masih dalam hal kata tugas, Moeliono (dalam Lapoliwa, 1992: 10) mengatakan bahwa preposisi adalah kata yang pada umumnya mendahului nomina dan tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat.
    Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa preposisi atau kata depan adalah kata tugas yang bertugas sebagai unsur pembentuk frasa preposisional. Preposisi terletak di bagian awal frasa dan unsur yang mengikutinya dapat berupa nomina, verba, dan adjektiva.
Ditinjau dari segi bentuknya preposisi dapat dibagi atas dua bagian yaitu preposisi monomorfemis dan preposisi polimorfemis.
b.    Ciri-Ciri Preposisi
    Istilah preposisi berhubungan dengan jenis-jenis kata, kelas kata, dan golongan kata. Dalam bahasa Indonesia hampir semua buku tata bahasa membicarakan preposisi sebagai salah satu kelas kata. Roolvink (dalam  Ramlan, 1980: 96) mengemukakan bahwa preposisi adalah kata-kata pengantar keterangan yang menyatakan hubungan tidak setara antara keterangan itu dan kata-kata lain dalam suatu kalimat atau bagian kalimat. Ramlan (1980: 16) berpendapat bahwa preposisi adalah golongan kata partikel yang berfungsi sebagai penanda dalam frasa eksosentrik. Adapun ciri-ciri preposisi adalah sebagai berikut:
1.    sukar mengalami perubahan bentuk.
2.    tidak dapat menduduki fungsi subjek, predikat, atau objek.
3.    berfungsi memperluas atau mengadakan transformasi kalimat.
4.    tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat.
5.    umumnya mendahului nomina (frasa nomina).
6.    tidak pernah berada di akhir kalimat.
7.    secara semantik menandai pertalian antara kata atau frasa yang mengikutinya dalam kalimat atau frasa yang lebih besar (disebut penanda).


c.    Klasifikasi Preposisi
    Preposisi memiliki beberapa jenis. Jenis preposisi ditandai oleh kata-kata yang terdiri dari satu kata atau dua kata atau melekatnya afiks pada awal kata. Jadi, preposisi dapat dikelompokkan ke dalam (1) preposisi tunggal (monomorfemis), dan (2) preposisi majemuk (polimorfemis).
•    Preposisi Monomorfemis
    Preposisi monomorfemis adalah preposisi yang  hanya terdiri atas satu morfem, olehnya itu tidak dapat diperkecil lagi bentuknya. Berikut ini adalah sejumlah preposisi  monomorfemis beserta fungsinya masing-masing antara lain yaitu:
1.    bagi untuk menunjukkan hubungan peruntukkan.
2.    untuk untuk menunjukkan hubungan peruntukkan.
3.    dari menandai hubungan asal, arah dari suatu tempat, atau milik.
4.    dengan menandai hubungan kesertaan atau cara.
5.    di menandai hubungan tempat.
6.    karena menandai hubungan sebab.
7.    ke menandai hubungan arah menuju suatu tempat.
8.    oleh menandai hubungan pelaku atau yang dianggap pelaku.
9.    pada menandai hubungan tempat atau waktu.
10.    tentang menandai hubungan ihwalperistiwa.
Contoh pemakaian preposisi monomorfemis dalam kalimat antara lain adalah sebagai berikut.
1.     Ibu membeli buku di pasar.
2.     Budi dari sekolah.

•    Preposisi Polimorfemis
Preposisi polimorfemis adalah preposisi yang terdiri atas dua macam, yaitu (1) preposisi polimorfemis dengan afiks  dan (2) preposisi polimorfemis dengan gabungan kata.
    Preposisi Polimorfemis Berafiks
Preposisi polimorfemis dengan afiks dibentuk dengan melekatkan afiks pada dasar yang  berupa morfem bebas, seperti: sama menjadi bersama (untuk menandai hubungan kesetaraan) atau morfem bebas, seperti: hadap menjadi terhadap (untuk menandai hubungan arah) .
Contoh pemakaian preposisi polimorfemis berafiks dalam kalimat antara lain adalah sebagai berikut.
1.    Ayah berangkat bersama ibu.
2.    Abdul Gani beserta ibu tiba dari Jakarta.

    Preposisi Polimorfemis Gabungan Kata
Preposisi polimorfemis yang terdiri atas morfem bebas dapat berupa (1) gabungan preposisi seperti daripada, sampai dengan, sampai ke, dan sebagainya (2) gabungan preposisi dan bukan preposisi seperti di atas, di bawah, di muka, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar